(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia hari Jumat (11/2/2022) bergerak negatif untuk 2 hari berturut imbas rilis data inflasi AS bulan Januari yang lebih tinggi dari perkiraan. Aussie tertekan mendekati posisi support kuat hariannya oleh rebound posisi indeks dolar ke tertinggi sepekan.
Imbal hasil pada obligasi pemerintah Australia 10-tahun naik mendekati level tertinggi 35 tahun di 2,18% karena permintaan surat utang pemerintah domestik menurun di tengah prospek suku bunga yang lebih tinggi di AS. Tingginya data inflasi AS mengkonfirmasi the Fed AS akan naikkan suku bunga 50bps pada Maret dan ada harapan juga bahwa Reserve Bank of Australia dapat menaikkan suku bunga tahun ini.
Pekan lalu RBA telah merevisi prospek inflasi naik tajam, tetapi berjanji untuk tetap sabar sebelum menaikkan suku karena mencari pemulihan yang solid dalam prospek data pekerjaan dan tingkat upah.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Asia bergerak menguat terhadap sebagian besar rival utamanya setelah rebound merespon laporan data inflasi AS bulan Januari naik lebih dari yang diharapkan, meningkatkan ekspektasi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Maret.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD melemah, pair yang kini berada pada posisi 0.7135 sedang meluncur ke posisi S1 hingga S2. Namun jika berbalik arah akan naik ke posisi pivot sebelum mendaki ke R1 dan R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7328 | 0.7288 | 0.7227 | 0.7187 | 0.7126 | 0.7086 | 0.7025 |
Buy Avg | 0.7205 | Sell Avg | 0.7126 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting