Bursa Eropa Awal Pekan Masih Khawatirkan Konflik Rusia-Ukraina

1100
bursa eropa euro

(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Eropa alami tekanan jual yang signifikan hingga membuat indeks utamanya anjlok lebih dari 2%   pada  perdagangan hari Senin (14/2/2022). Indeks Utama melanjutkan pelemahan besar pekan lalu oleh ketegangan dengan Rusia meningkat setelah AS memperingatkan Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja meskipun Kremlin terus menyangkal.

Presiden Putin dan Presiden Biden melakukan panggilan telepon pada hari Sabtu tetapi sedikit kemajuan yang dibuat untuk menyelesaikan konflik. Sementara itu, tekanan juga bertambah oleh rencana pengetatan kebijakan moneter khususnya dari The Fed dan ECB.

Secara sektoral, saham perbankan  memimpin kerugian, dengan saham Commerzbank turun 5 persen setelah menteri keuangan Jerman mengatakan pemerintah tidak akan mempertahankan sahamnya di pemberi pinjaman dalam jangka panjang. Rivalnya saham Deutsche Bank kehilangan lebih dari 5 persen. Saham BBVA Spanyol kehilangan 3,4 persen setelah mengumumkan akan menginvestasikan $300 juta (sekitar €263 juta¹) di Neon, bank digital Brasil yang didirikan pada 2016.

Saham Clariant anjlok sebanyak 19 persen. Kelompok bahan kimia khusus Swiss menunda rilis hasil tahun 2021 karena penyelidik menyelidiki tuduhan pelapor. Saham penambang logam mulia Fresnillo melonjak 3,5 persen karena harga emas batangan mencapai level tertinggi sejak 19 November di $1.865,15 per ounce.

Saham BP Plc turun hampir 3 persen, Royal Dutch Shell turun 1,5 persen dan TotalEnergies turun 1,3 persen meskipun harga minyak mencapai tertinggi tujuh tahun karena kekhawatiran pasokan. Saham Perusahaan kimia Synthomer turun hampir 6 persen setelah peringatan melemahnya permintaan di unit karet utama.

Indeks utama bursa Eropa atau Pan European Stoxx 600 sedang bergerak lebih rendah 11,96 poin atau 2,55 persen menjadi 447,61. Indeks bursa saham Jerman atau DAX Jerman anjlok 2,68 persen, indeks bursa saham Perancis atau CAC 40 terkoreksi 2,89 persen dan indeks bursa Inggris atau FTSE 100  anjlok 1,69 persen di kisaran tertinggi 2 tahun.

 

 

 

Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting