(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Senin (14/2/2022) bergerak negatif di tengah kuatnya permintaan aset safe haven akibat kekhawatiran risiko geopolitik. Yen Jepang berusaha mendaki ke posisi tertinggi sepekan yang sempat dicapai akhir pekan lalu.
Bertambah kuatnya safe haven dipicu oleh perkataan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat dimulai kapan saja dan memperingatkan akan adanya korban sipil, mendorong AS untuk mengancam Moskow dengan biaya cepat dan besar.
Sementara itu, anggota dewan Bank of Japan Toyoaki Nakamura mengulangi pekan lalu bahwa BOJ akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mencapai target inflasi 2%. Pernyataannya setuju dengan komentar sebelumnya dari pembuat kebijakan lainnya, menyoroti salah satu posisi paling dovish di antara bank sentral utama.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa sedang merangkak naik setelah menguat 2 hari berturut; menanjak oleh potensi konflik militer Rusia – Ukraina yang menekan euro dan menaikkan permintaan safe haven assets.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan melemah, dan kini pair berada di posisi 115.10 yang berusaha mengetes posisi 115.04 dan jika tembus turun ke support kuat di 114.92 – 114.68. Namun jika naik kembali ke posisi 115.59 akan mendaki ke resisten kuatnya di 116.07 – 116.37.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting