(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang alami kerugian yang cukup besar pada perdagangan hari Senin (14/2/2022) karena investor global mengurangi perdagangan aset berisiko setelah pemerintah AS memperingatkan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina. Indeks Nikkei anjlok 2% lebih imbas mengikuti pelemahan perdagangan Wall Street akhir pekan lalu.
Selain Ukraina, para investor juga dikhawatirkan atas poros kebijakan moneter dari Federal Reserve AS dan bank sentral lainnya yang ingin melawan inflasi, karena laporan harga konsumen AS pekan lalu menunjukkan kenaikan harga yang lebih kuat dari perkiraan.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 2,41 persen atau 668,24 poin menjadi 27.027,84, terendah 2 pekan. Demikian indeks Topix turun 2,20 persen atau 43,19 poin menjadi 1.919,42. Demikian indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2022 bergerak positif dengan turun 600 poin atau 2,17% ke posisi 27100.
Hampir semua sektor di pasar saham Jepang jatuh, dengan saham perusahaan teknologi berorientasi pertumbuhan memimpin penurunan. Saham yang paling melemah tajam seperti saham Lasertec (-3.5%), saham Tokyo Electron (-1%), saham SoftBank (-3.9%), saham Murata Manufacturing (-4.9%) dan saham Keyence (-5.9%).
Saham Toyota turun 3,46 persen setelah laporan bahwa demonstrasi yang dipimpin pengemudi truk di jembatan perbatasan utama AS di Kanada memaksa penghentian operasi di beberapa pabrik pembuat mobil. Saham Nissan turun 2,34 persen dan saham Honda turun 0,30 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting