Saham Teknologi Nasdaq Sumbang Kekuatan Bursa Wall Street, Sanksi Untuk Rusia Bertambah

496
wall street

(Vibiznews – Index)  Bursa saham Wall Street alami pemulihan yang kuat pada perdagangan yang berakhir Jumat dini hari  (25/2/2022) dengan saham teknologi mendominasi penguatan. Indeks Nasdaq yang sarat dengan saham teknologi rebound dari posisi terendah dalam setahun  awal sesi, Dow Jones dan S&P500 juga cetak gain yang cukup signifikan.

Indeks Nasdaq melonjak 436,10 poin atau 3,3 persen menjadi 13.473,59 setelah jatuh sebanyak 3,4 persen di awal perdagangan. Indeks Dow Jones juga naik 92,07 poin atau 0,3 persen menjadi 33.223,83 setelah jatuh hampir 860 poin, sedangkan indeks S&P 500 melonjak 63,20 poin atau 1,5 persen pada 4.288,70.

Aksi jual awal di Wall Street terjadi cukup besar karena kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina menjadi kenyataan, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perang terhadap negara tetangga.

Namun jelang penutupan terjadi aksi bargain hunting saham-saham yang sudah berada di area oversold pasca tekanan beberapa hari berturut, setelah Presiden Joe Biden umumkan sanksi baru yang membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis dalam dolar, euro, pound dan yen, serta menghentikan kemampuan Rusia untuk membiayai dan mengembangkan militer mereka dan mengganggu kemampuan mereka untuk bersaing dalam ekonomi abad ke-21 yang berteknologi tinggi.

Alasan melakukan bargain hunting datang dari anjloknya harga minyak mentah  yang mengurangi kekhawatiran tentang dampak perang setelah sempat mencapai $100 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014.

Secara sektoral,saham penopang kekuatan Wall Street yaitu saham teknologi yang dipimpin oleh saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index melonjak 3,7 persen setelah jatuh sebanyak 3,8 persen. Kekuatan substansial juga terlihat pada  saham jaringan dengan lonjakan 2,1 persen oleh NYSE Arca Networking Index.

Saham perumahan juga bergerak naik tajam sepanjang sesi hingga mendorong Indeks Sektor Perumahan Philadelphia naik 3 persen. Saham ritel, bioteknologi dan transportasi juga menunjukkan pergerakan kuat, sementara  itu pelemahan signifikan terjadi pada saham emas dan perbankan.