(Vibiznews – Index) Bursa saham Wall Street mengakhiri hari perdagangan pertama bulan Maret dengan pelemahan pada Rabu dinihari (2/3/2022), yang mana sentimen didominasi oleh berita utama perang Rusia-Ukraina. Semua indeks utama ditutup dalam zona merah dengan Nasdaq retreat dari kenaikan sesi sebelumnya.
Indeks Dow Jones turun 597,65 poin atau 1,65 persen menjadi 33.294,95. Indeks S&P 500 turun 67,68 poin atau 1,55 persen menjadi 4.306,26 dan indeks Nasdaq berakhir dengan kerugian 218,94 poin atau 1,59 persen.
Saham Wall Street bergerak di bawah tekanan jual yang berkelanjutan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung dan serangkaian sanksi yang dikenakan pada Rusia oleh AS dan sekutu Barat.
Sentimen juga dibebani oleh pergerakan harga minyak mentah yang melonjak hingga 10% lebih, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi. Lonjakan harga minyak terjadi karena kekhawatiran tumbuh tentang gangguan pasokan dari eksportir utama Rusia setelah pertempuran di Ukraina meningkat dengan tentara Rusia menutup Kyiv.
Dari laporan ekonomi, data IHS Markit US Manufacturing PMI dilaporkan lebih rendah menjadi 57,3 pada Februari 2022, dari perkiraan awal 57,5 tetapi lebih tinggi di atas data akhir bulan sebelumnya di 55,5. Namun menurut laporan dari Institute for Supply Management, data PMI Manufaktur untuk AS naik untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 58,6 pada Februari 2022 dari 57,6 pada Januari dan dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar 58.
Secara sektoral, saham keuangan masih yang paling lemah terbebani oleh kekhawatiran sanksi yang dikenakan pada Rusia. Saham American Express jatuh 8,5 persen, sementara JP Morgan dan Goldman Sachs keduanya turun sekitar 3,7 persen. Saham Wells Fargo dan Bank of America juga ditutup melemah tajam.
Saham Boeing berakhir turun hampir 5 persen, namun sebaliknya saham dari sektor energy menguat seperti saham Chevron reli hampir 4 persen. Demikian Saham Home Depot naik sekitar 1,6 persen.
