(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS dalam indeks dolar pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (9/3/2022) melanjutkan pergerakan koreksi dari kisaran tertinggi 21 bulan awal pekan. Namun terhadap semua rival utamanya terpantau sedang menguat sebagai aset safe haven.
Permintaan terhadap safe haven terus meningkat setelah Presiden Joe Biden secara resmi mengumumkan larangan AS atas impor minyak Rusia, gas alam cair, dan batu bara sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Sebelumnya pada hari itu, badan eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa, telah berjanji untuk mengurangi impor gas Rusia hingga dua pertiga pada akhir tahun ini.
Investor terus menilai ketidakpastian geopolitik dan ekonomi seputar perang Rusia-Ukraina, dimana konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan sanksi terkait tidak menunjukkan tanda-tanda de-eskalasi dan terus mengganggu pasar global.
Hal ini telah menyebabkan lonjakan harga komoditas yang memicu kekhawatiran inflasi dan pertumbuhan, dan menghadirkan tantangan baru bagi bank sentral dunia.
Namun terpantau indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa sedang bergerak turun dari kisaran tertinggi di US$99.00. Terpantau indeks dolar turun 0,08% pada kisaran 98.92, setelah sempat mendaki ke kisaran 99,08 pada sesi Asia.
Sementara itu, Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Maret, tetapi ketua Fed Jerome Powell membuka pintu untuk bergerak lebih agresif jika inflasi tinggi terus berlanjut. Investor sekarang menunggu laporan inflasi AS yang akan dirilis pada hari Kamis yang diperkirakan akan mencapai level tertinggi multi-dekade lainnya di 7,9% untuk periode bulan Februari.
