(Vibiznews-Forex) – Posisi Aussie dolar dalam pair AUDUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (9/3/2022) bergerak rebound setelah 2 hari berturut melemah dari tertinggi 4 bulan. Aussie mendapat tenaga dari lonjakan harga komoditas seperti minyak mentah dan gas alam, juga di-support proyeksi kenaikan PDB Q1-2022 Australia.
Gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe mengatakan dalam sebuah pidato bahwa ekonomi Australia diperkirakan akan tumbuh lebih lanjut pada Q1 2022 menyusul ekspansi yang kuat pada Q4 2021. Dan untuk tahun ini, PDB diperkirakan meningkat sekitar 4-1/4%, didukung oleh pembukaan perbatasan internasional negara, akumulasi tabungan oleh rumah tangga, pipa besar kegiatan konstruksi dan dukungan dari kebijakan makro.
Dari laporan ekonomi, Indeks Sentimen Konsumen di Australia turun 4,2% MoM menjadi 96,6 poin pada Maret 2022, terbebani oleh kekhawatiran atas perang di Ukraina, banjir di Queensland tenggara dan NSW Utara serta ekspektasi inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi. Ini merupakan data sentimen yang terlemah sejak September 2020.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa melemah perlahan setelah terkoreksi; di tengah euro yang berupaya bangkit menjelang pertemuan ECB minggu ini sementara investor mencermati kenaikan harga minyak dan komoditas yang mungkin akan berhenti.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD menguat, kini pair berada di posisi 0.7310 yang berusaha mendaki ke resisten kuat di 0.7328 – 0.7355. Namun jika turun kembali ke posisi 0.7262 berpotensi meluncur ke support kuatnya di 0.7225 – 0.7195.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
