(Vibiznews – Index) – Koreksi harga saham teknologi di bursa Wall Street masih terus berlanjut pada perdagangan yang berakhir Selasa dinihari (15/3/2022), di tengah lonjakan imbal hasil treasury AS. Hanya Dow Jones yang ditutup flat, Nasdaq dan S&P500 melanjutkan pelemahan sesi akhir pekan lalu.
Indeks Nasdaq jatuh 262,59 poin atau 2 persen menjadi 12.581,22 ke posisi terendah sejak Mei 2021, sedangkan indeks S&P 500 turun 31,20 poin atau 0,7 persen menjadi 4.173,11. Sementara itu, Dow Jones yang sempat naik sebanyak 450 poin berakhir naik 1,05 poin atau kurang dari sepersepuluh persen di 32.945,24.
Penurunan tajam oleh Nasdaq terjadi merespon posisi imbal hasil obligasi sepuluh tahun mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, karena para investor menantikan pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve yang ketat pada pekan ini. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan investor menanti petunjuk kenaikan berikutnya.
Penutupan Dow Jones yang hampir datar terjadi karena lonjakan saham raksasa kartu kredit American Express dan Visa yang mengimbangi kerugian tajam oleh raksasa teknologi Intel dan Apple. Kuatnya Dow Jones di support lonjakan saham sektor keuangan dan kesehatan.
Secara sektoral, saham energi bergerak turun tajam dengan Philadelphia Oil Service Index turun 5,2 persen, NYSE Arca Natural Gas Index anjlok 3,6 persen dan NYSE Arca Oil Index merosot 2,3 persen. Kemudian disusul oleh anjloknya saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok 4,3 persen.
Saham semikonduktor dan perangkat keras komputer juga mengalami pelemahan substansial hari ini, menyumbang penurunan tajam oleh Nasdaq yang sarat saham teknologi.



