(Vibiznews-Index) – Indeks Hang Seng perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 89 poin atau 0,41 persen lebih rendah pada 21.412,40. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,56% menjadi 7.366,42. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Maret 2022 bergerak negatif dengan turun 37 poin atau 0,17% ke posisi 21425. Secara mingguan Hang Seng melonjak 4,2% setelah selama 4 pekan berturut alami tekanan.
Indeks Hang Seng retreat dari posisi tertinggi 2 pekan dan kinerja mingguan tertinggi dalam 6 pekan. Aksi profit taking dipicu oleh karena investor terus mewaspadai ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan memberi tahu Presiden China Xi Jinping pada hari Jumat bahwa Beijing akan membayar harganya jika mendukung operasi militer Rusia di Ukraina, sebuah peringatan yang datang pada saat ketegangan yang semakin dalam antar negara.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street akhir pekan lalu membukukan kenaikan mingguan terkuat sejak November 2020, karena investor percaya diri dalam pemulihan ekonomi AS di tengah konflik Ukraina.
Harga minyak mentah berjangka WTI stabil di sekitar $105 per barel setelah reli 8% di sesi sebelumnya karena pembicaraan damai yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina tidak menghasilkan kemajuan yang signifikan, meningkatkan kekhawatiran sanksi lebih lanjut dan gangguan berkepanjangan pada pasokan minyak.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Dan awal sesi dapat akan naik ke posisi 22100 dan jika tembus akan ke lanjut ke R2 hingga R3. Namun jika kemudian terkoreksi akan turun ke posisi 20090, jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
22515 | 22126 | 21750 | 21311 | 20985 | 20546 | 20220 |
Buy Avg | 22220 | Sell Avg | 20985 |