(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan sebelumnya ditutup naik 12,51 poin atau 0,46 persen menjadi ditutup pada 2.707,02, secara mingguan menguat 1,72%. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka menguat 0,87 poin atau 0,24% ke posisi 362.33, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 362.78 dan sempat turun ke posisi terendah di 359.60.
Kospi alami profit taking karena pembicaraan damai Ukraina-Rusia belum menunjukkan hasil nyata, juga dibebani oleh komentar hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve yang mengatakan pekan lalu bank sentral perlu mengambil langkah lebih agresif untuk memerangi inflasi.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street semalam alami profit taking dikarenakan komentar ketua the Fed – Jerome Powell dan juga ancaman perang dunia ketiga dari konflik di Ukraina. Semua indeks utama turun dari posisi tertinggi 1 bulan lebih sebelumnya.
Harga minyak mentah naik lebih dari 5% dengan Brent sekitar $114 per barel dan WTI di $110, karena UE mempertimbangkan untuk bergabung dengan AS dalam embargo minyak Rusia. Sementara itu, serangan oleh kelompok Houthi Yaman akhir pekan lalu menyebabkan penurunan sementara dalam produksi di kilang Saudi Aramco, kemudian IEA mengatakan pekan lalu pasar minyak ditetapkan untuk defisit pasokan di Q2.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 melemah, awal sesi dapat naik menuju posisi 362.97 dan jika tembus akan lanjut ke R2 hingga R3. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi 359.10 dan jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
367.33 | 365.79 | 362.28 | 360.34 | 356.83 | 354.89 | 351.38 |
Buy Avg | 363.70 | Sell Avg | 358.85 |