(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika awal pekan ditutup lebih tinggi untuk 3 hari berturut pada perdagangan yang berakhir Selasa dinihari (29/3/2022) setelah sebelumnya alami tekanan kekhawatiran tentang inflasi dan kebijakan agresif Federal Reserve. Jelang penutupan sentimen positif datang dari harapan tentang kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.
Rusia dan Ukraina akan melanjutkan pembicaraan diplomatik di Turki pada hari Selasa, dan Rusia dilaporkan telah memberi isyarat bahwa mereka dapat mengurangi perangnya dan bertujuan untuk memusatkan perhatian pada Ukraina timur. Presiden Ukraina Zelenskyy juga mengatakan dia ingin membuat kesepakatan dengan Moskow atas permintaan Rusia tersebut.
Semua indeks berakhir positif dengan indeks Nasdaq yang alami kenaikan tajam, sempat tertekan awal sesi dan ditutup naik 185,60 poin atau 1,31 persen pada 14.354,90. Indeks Dow Jones yang sempat merosot 300 poin berhasil rebound dengan kenaikan 94,65 poin atau 0,27 persen pada 34.955,89. Indeks S&P 500 menguat 32,46 poin atau 0,71 persen pada 4.575,52.
Secara sektoral, saham energi paling tertekan hari ini mengikuti anjloknya harga minyak mentah karena Shanghai di lockdown oleh pemerintah China. Saham Chevron turun lebih dari 2 persen. Caterpillar, Goldman Sachs, 3M, JP Morgan Chase, Intel dan Boeing juga ditutup melemah, meskipun dengan kerugian yang lebih kecil.
Saham Tesla Inc. melonjak lebih dari 8 persen merespon pengumuman dari perusahaan bahwa pihaknya akan meminta persetujuan investor untuk “stock split”. Saham AMC Entertainment melonjak hampir 45 persen setelah CEO perusahaan bioskop Adam Aron mengumumkan akan banyak dilakukan akuisisi dan merger.
Saham Apple Inc sempat anjlok awal sesi sebelum kemudian naik 0,5% di tengah laporan bahwa perusahaan berencana untuk memangkas produksi iPhone dan AirPod di tengah penurunan permintaan karena inflasi yang tinggi. Saham teknologi lainnya yang menguat seperti saham Microsoft naik lebih dari 2 persen.



