(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Rabu (30/2/2022) sedang melemah dan telah menembus posisi support kuat hariannya di tengah pelemahan dolar AS. Yen Jepang menguat untuk 2 sesi berturut dan naik lebih jauh dari posisi terendah dalam 6 tahun.
Yen menguat di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa pemerintah Jepang dapat melakukan intervensi di pasar mata uang. Pertemuan antara Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda dan Perdana Menteri Fumio Kishida pada hari Rabu mengangkat spekulasi tentang tingkat ketidaknyamanan resmi dengan melemahnya yen dengan cepat.
Sementara itu, BOJ sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan melakukan operasi pembelian suku bunga tetap tak terbatas untuk obligasi pemerintah 10-tahun hingga 31 Maret, karena berusaha untuk mempertahankan target imbal hasil.
Yen turun ke level terendah sejak Agustus 2015 awal pekan ini karena komitmen kuat BOJ untuk mempertahankan suku bunga rendah sangat kontras dengan bank sentral utama lainnya, dengan Federal Reserve mengindikasikan kesiapan untuk memperketat lebih agresif untuk memerangi inflasi.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa sedang menurun setelah melemah sesi sebelumnya; terkoreksi oleh bangkitnya aset berisiko karena harapan dalam negosiasi damai antara Rusia – Ukraina.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY lanjut melemah, dan kini pair berada di posisi 121.76 yang sedang meluncur ke 121.54 sebeluncur menuju support lemah di 120.72 – 120.20. Namun jika bergerak positif, akan mendaki ke posisi 123.20 sebelum naik ke resisten kuatnya di 124.11 – 124.50.