Bursa Eropa Ditutup Mixed Mencermati Perkembangan Konflik Rusia-Ukraina

586
Brugge - Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa ditutup bervariasi pada hari Selasa mencermati  konflik Ukraina-Rusia dan indikator ekonomi.

Indeks Stoxx 600 Eropa berakhir naik 0,19%, sementara utilitas bertambah 2% dan saham konstruksi dan material turun 1,8%.

Indeks FTSE ditutup naik 0,72%. Indeks DAX berakhir turun -0,65%. Indeks CAC berakhir melemah -1,28%.

Dalam hal pergerakan harga saham individu, Vestas Wind Systems melonjak 8,6% setelah Credit Suisse menggandakan saham menjadi “mengungguli” dari “berperforma buruk” di belakang pergeserannya dari bahan bakar fosil.

Di bagian bawah indeks blue chip Eropa, perusahaan elektronik ams Osram turun 8,4% setelah menguraikan strategi barunya pada hari pasar modal.

Pasar tetap memperhatikan perkembangan di Ukraina dan prospek kebijakan bank sentral di seluruh dunia dalam menghadapi lonjakan inflasi.

Amerika Serikat dan Eropa sedang mempertimbangkan sanksi hukuman baru terhadap Rusia setelah tuduhan pembunuhan warga sipil di Ukraina, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa lebih banyak kematian kemungkinan akan ditemukan di kota-kota yang direbut kembali dari pasukan Rusia. Komisi Eropa pada hari Selasa mengusulkan pelarangan batubara Rusia.

AS juga diperkirakan akan meminta Majelis Umum PBB untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield mengatakan pada hari Senin, setelah gambar muncul pada hari Minggu dari mayat-mayat sipil yang berbaris di jalan-jalan di kota Bucha yang direbut kembali, di pinggiran Kyiv.

Di Wall Street, S&P 500 merosot pada hari Selasa karena para pedagang menilai langkah Federal Reserve selanjutnya dan apakah AS pada akhirnya dikhawatirkan menuju ke dalam resesi.

Di sisi data, pembacaan IMP zona euro komposit akhir menunjukkan aktivitas ekonomi blok tersebut turun menjadi 54,9 pada Maret dari 55,5 pada Februari, tetapi masih sedikit di atas perkiraan konsensus.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa akan mencermati berita ekonomi AS khususnya risalah FOMC dan pernyataan pejabat The Fed, yang jika mensinyalkan kenaikan suku bunga AS, akan dapat menekan bursa Eropa.