(Vibiznews – Index) – Saham di Asia-Pasifik naik pada hari Jumat (08/04) setelah Wall Street ditutup menguat tadi malam karena investor terus mencerna rencana Fed untuk melawan inflasi.
Nikkei 225 naik 0,45% di awal perdagangan, sedangkan Topix naik 0,19 persen. S&P/ASX 200 Australia naik 0,35 persen. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,38% dan Kosdaq bertambah 0,70 persen.
Indeks saham utama di bursa Wall Street AS membalikkan kerugian untuk naik sedikit pada penutupan.
Dow Jones Industrial Average naik 87,06 poin, atau 0,25%, menjadi 34.583,57 setelah turun sebanyak 300 poin di awal sesi. S&P 500 naik 0,43% pada 4.500,21, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,06% menjadi 13.897,30 setelah dua hari berturut-turut turun.
Saham-saham defensif seperti kebutuhan pokok konsumen dan perawatan kesehatan memimpin penguatan bursa AS kemarin.
“Reaksi terhadap risalah Fed kemarin pagi terus mendominasi pasar semalam,” Taylor Nugent, seorang ekonom di National Australia Bank, menulis dalam sebuah catatan.
Klaim pengangguran mingguan di AS turun menjadi 166.000 minggu lalu, angka terendah dalam lebih dari 53 tahun.
Imbal hasil Treasury 10-tahun menyentuh 2,667%, level tertinggi sejak Maret 2019. Terakhir berada di 2,6334%, yang terus bergerak mundur.
Di tempat lain, Reserve Bank of India akan bertemu untuk hari terakhir pertemuan kebijakan moneternya. Para ekonom memperkirakan bahwa suku bunga hanya akan naik pada bulan Agustus, menurut jajak pendapat Reuters.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 99,837.
Yen Jepang diperdagangkan pada 124,03 per dolar, sedangkan dolar Australia berada di $0,7481.
Minyak mentah di bursa berjangka AS diperdagangkan naik 0,68% menjadi $96,68 per barel di awal pasar Asia, sementara patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 0,48% menjadi $101,06 per barel.
Selasti Panjaitan/Vibiznews