(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa Senin (11/4/2022) posisi euro dalam pair EURUSD sedang bergerak konsolidasi di area resisten kuatnya setelah bangkit dari kisaran terendah 2 tahun pada akhir pekan lalu. kembali melemah dan sedang mendekati posisi support kuat hariannya. Euro retreat dari posisi tertinggi 1 bulan yang dicapai sesi sebelumnya oleh pergerakan kuat dolar AS pasca naiknya benchmark yield obligasi AS.
Investor khawatir tentang pukulan terhadap pertumbuhan ekonomi dari perang di Ukraina dan lonjakan harga komoditas, serta ketidakpastian politik di Prancis. Presiden Emmanuel Macron meraih posisi teratas dalam pemilihan presiden Prancis pada hari Minggu tetapi posisi kedua pemimpin sayap kanan Marine Le Pen membuat pemilihan putaran kedua yang kompetitif pada 24 April.
ECB akan memberikan keputusan kebijakan moneter terbaru pada hari Kamis, tetapi tidak ada perubahan yang diharapkan karena para pejabat menunggu perkembangan lebih lanjut dalam perang di Ukraina meskipun rekor tingkat inflasi yang tinggi saat ini. Namun, investor akan mencari kejelasan tentang kapan, dan seberapa cepat siklus kenaikan suku bunga akan berkembang setelah risalah rapat ECB Maret datang lebih hawkish daripada yang diantisipasi.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa sedang terkoreksi dari posisi 2 tahun tertingginya di tengah melaju naiknya yields US Treasury. Dolar mundur dari bullish 6 hari berturut di sesi global sebelumnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan rebound, pair kini berada di posisi 1.0906 yang sedang naik ke pivot di 1.0920 sebelum mendaki ke resisten lemahnya di 1.0927 – 1.0966. Namun jika terkoreksi kembali ke posisi 1.0873 akan meluncur ke support kuat di 1.0844 – 1.0800.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



