Wall Street Turun, Bursa Asia-Pasifik, Rabu (13/04) Bergerak Naik

472

(Vibiznews – Index) – Saham di Asia-Pasifik naik pada perdagangan Rabu pagi karena investor mengamati reaksi pasar terhadap rilis laporan inflasi AS yang sedikit lebih panas dari perkiraan.

Data perdagangan China untuk bulan Maret juga diharapkan pada pukul 11:00 HK/SIN hari ini.

Nikkei 225 di Jepang naik 0,55% di awal perdagangan karena saham Fast Retailing naik lebih dari 1%. Indeks Topix naik 0,39 persen.

Kospi Korea Selatan naik 0,46% sementara S&P/ASX 200 di Australia sedikit lebih tinggi.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,14% lebih tinggi.

Ke depan, Reserve Bank of New Zealand juga akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada pukul 10:00 pagi HK/SIN pada hari Rabu.

Harga konsumen AS naik 8,5% pada bulan Maret dibandingkan dengan tahun lalu, kenaikan tahunan tercepat sejak Desember 1981, menurut data resmi yang dirilis Selasa. Cetakan indeks harga konsumen berada di atas perkiraan Dow Jones sebesar 8,4 persen.

Indeks harga konsumen inti yang tidak termasuk makanan dan energi, bagaimanapun, menunjukkan tanda-tanda mungkin akan surut. Indeks ini naik 0,3% untuk bulan ini, lebih rendah dari perkiraan 0,5 persen.

Saham di Wall Street tergelincir semalam setelah rilis laporan inflasi AS. Dow Jones Industrial Average turun 87,72 poin, atau 0,26%, menjadi 34.220,36. S&P 500 turun 0,34% menjadi 4.397,45 sedangkan Nasdaq Composite turun 0,3% menjadi 13.371,57.

Mata Uang dan Minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 100,327 karena terus bertahan di atas level 100.

Yen Jepang diperdagangkan pada 125,37 per dolar, lebih lemah dari level di bawah 125,1 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berada di $0,7455 setelah naik dari bawah $0,744 kemarin.

Harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 0,7% menjadi $105,37 per barel. Minyak mentah berjangka AS naik 0,81% menjadi $101,41 per barel.

Selasti Panjaitan/Vibiznews