Wall Street Menguat, Bursa Asia-Pasifik Bergerak Beragam, Nikkei 225 Melonjak 1.14 Persen

447

(Vibiznews – Index) – Saham di bursa Asia-Pasifik bergerak beragam pada perdagangan Kamis pagi karena investor menantikan rilis data pekerjaan Australia untuk bulan Maret.

Nikkei 225 di Jepang naik 0,55% di perdagangan pagi sementara indeks Topix naik 0,37 persen.

Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,23%. Data pekerjaan Australia untuk bulan Maret akan dirilis pada 09:30 HK/SIN.

Di tempat lain, Kospi Korea Selatan turun sedikit. Bank of Korea akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru pada 9:00 HK/SIN.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,25% lebih tinggi. Pasar di India tutup pada hari Kamis untuk liburan.

Sentimen investor di Asia mungkin telah didukung oleh prospek dari otoritas China setelah pemerintah negara itu mengumumkan Rabu bahwa pemotongan rasio persyaratan cadangan akan digunakan “pada waktu yang tepat untuk meningkatkan kapasitas input kredit bank,” mengutip rincian dari pertemuan eksekutif Dewan Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang.

Perkembangan itu terjadi ketika China dalam beberapa pekan terakhir memerangi wabah Covid paling parah di daratan sejak fase awal pandemi pada awal 2020.

Semalam di Amerika Serikat, S&P 500 naik 1,12% menjadi 4.446,59. Dow Jones Industrial Average naik 344,23 poin, atau 1,01%, menjadi 34.564,59. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi melonjak 2,03% menjadi 13.643,59.

Mata Uang dan Minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 99,789 setelah penurunan baru-baru ini dari di atas 100,4.

Yen Jepang diperdagangkan pada 125,35 per dolar, lebih kuat dari level di atas 125,6 yang terlihat terhadap greenback kemarin. Dolar Australia berada di $0,7457 setelah pemantulan baru-baru ini dari level di bawah $0,744.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,61% menjadi $108,12 per barel. Minyak mentah berjangka AS turun 0,68% menjadi $ 103,54 per barel.

Selasti Panjaitan/Vibiznews