(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 20,65 poin atau 0,76 persen menjadi 2.696,06. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka melemah 3,54 poin atau 0,99% ke posisi 353.84, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 355. 10 dan sempat turun ke posisi terendah di 352.63.
Indeks Kospi terkoreksi dari kenaikan 2 sesi berturut sebelumnya di tengah kekhawatiran bahwa Fed sedang menuju pengetatan moneter yang lebih agresif dari yang diharapkan untuk menahan kenaikan inflasi. Dan secara mingguan masih melanjutkan pelemahan perdagangan pekan sebelumnya.
Sebagai penggerak pasar hari ini, pergerakan bursa Wall Street akhir pekan lalu terkoreksi cukup signifikan untuk Nasdaq dan S&P500 oleh karena tingginya yield obligasi AS merespon laporan retail sales yang melonjak dibawah ekspektasi.
Harga minyak mentah WTI akhir pekan lalu naik ke posisi tertinggi 3 pekan lebih melanjutkan rally sebelumnya di kisaran US$107 merespon laporan media yang menunjukkan bahwa para pemimpin Uni Eropa lebih condong dengan larangan bertahap terhadap minyak Rusia. Larangan bertahap akan memberi waktu bagi pembeli Eropa untuk mencari pasokan alternatif atau opsi pengeboran di masa depan, sementara kebutuhan dalam waktu dekat dapat dipenuhi oleh rilis IEA dari cadangan 240 juta barel minyak mentah.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 menguat, awal sesi dapat turun ke posisi 353.11 dan jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S2. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik menuju posisi 355.60 dan jika tembus akan lanjut ke R2 hingga R3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 357,55 | 356.32 | 355.08 | 353.85 | 352.61 | 351.38 | 350.14 |
| Buy Avg | 356.10 | Sell Avg | 352.96 |
