(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 23,5 poin atau 0,86 persen menjadi 2.704,71. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka menguat 1,54 poin atau 0,52% ke posisi 359.02, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 360. 74 dan sempat turun ke posisi terendah di 358.24.
Kospi sejak awal sesi mengikuti penurunan Wall Street sebelumnya merespon pernyataan kepala Federal Reserve AS yang mengisyaratkan suku bunga akan dinaikkan secara agresif. Saham teknologi kapital besar paling menekan Kospi oleh karena bursa Nasdaq yang sarat saham teknologi turun lebih dari 2 persen.
Sebagai penggerak pasar hari ini, pergerakan bursa Wall Street akhir pekan lalu turun lebih dari 2,5%, dengan Dow Jones mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Oktober 2020 sementara S&P 500 dan Nasdaq 100 membukukan hari terburuk sejak Maret. Sentimen tertekan oleh kekhawatiran yang berkepanjangan bahwa inflasi yang melonjak akan mendorong bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneter secara tiba-tiba.
Harga minyak mentah WTI turun hampir 2% menjadi sekitar $102 per barel yang membukukan kerugian mingguan hampir 5%, terbebani oleh prospek suku bunga yang lebih tinggi, pertumbuhan global yang lebih lemah dan permintaan yang lebih lambat dari importir utama China, bahkan ketika UE mempertimbangkan larangan minyak Rusia.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 melemah, awal sesi dapat turun ke posisi 350.31 dan jika tembus meluncur ke posisi S3. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik menuju posisi 355.30 dan jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 358.90 | 357.50 | 356.46 | 355.05 | 354.02 | 352.60 | 350.50 |
| Buy Avg | 356.10 | Sell Avg | 350.12 |
