(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang berhasil memangkas sedikit kerugian awal sesi yang cukup besar pada perdagangan hari Rabu (27/4/2022), meskipun kemudian ditutup lebih rendah dari sesi sebelumnya. Indeks Nikkei turun ke posisi terendah 2 pekan mengikuti pelemahan bursa saham Wall Street semalam, sedangkan indeks Topix tertekan ke terendah sebulan.
Sentimen investor dibebani oleh anjloknya Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi hingga ke level terendah baru 1 tahun karena kekhawatiran atas inflasi dan pertumbuhan ekonomi global memicu volatilitas lebih lanjut di pasar. Situasi Covid di China juga terus membebani sentimen di tengah kekhawatiran bahwa Beijing dapat di lockdwon menyusul Shanghai.

Indeks harian Nikkei ditutup anjlok 313 poin atau 1,2% menjadi 26.368. Demikian untuk indeks Topix turun 0,9% menjadi 1.861. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Mei 2022 bergerak negatif dengan turun 260 poin atau 0,98% ke posisi 26650.
Secara sektoral, saham industri dan manufaktur memimpin penurunan dengan kerugian tajam dari saham Fanuc Corp (-5,7%), Daikin Industries (-1,5%), SMC Corp (-1,6%), Shin-Etsu Chemical (-%) dan AGC Inc (-3,9). %). Saham teknologi juga turun, termasuk Lasertec (-3,6%), Tokyo Electron (-1,5%) dan Recruit Holdings (-2,7%). Sementara itu, saham pembuat bir Jepang Asahi Group Holdings melonjak 4,3% setelah mengumumkan akan menaikkan harga bir dan wiski domestik mulai 1 Oktober.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



