(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan jatuh untuk hari keenam berturut-turut pada perdagangan hari Selasa (10/5/2022) karena investor khawatir tentang inflasi yang tinggi dan perlambatan ekonomi global di tengah krisis yang sedang berlangsung di Ukraina dan lockdown kota-kota besar China karena COVID-19.
Indeks Kospi anjlok tajam hingga mencapai level terendah 17-bulan mengikuti kerugian tajam bursa Wall Street yang juga dipengaruhi oleh buruknya pertumbuhan ekonomi China merespon data ekspor yang lemah. Pada bulan April, pertumbuhan ekspor China melemah paling parah dalam sekitar dua tahun. China merupakan negara tujuan ekspor terutama Korea Selatan.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 14,25 poin atau 0,55 persen menjadi ditutup pada 2.596,56. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka melemah 1,74 poin atau 0,50% ke posisi 343.67, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 344.73 dan sempat turun ke posisi terendah di 338.46.
Anjloknya saham berkapitalisasi besar memimpin tekanan jual cukup besar di Kospi dengan saham bio dan asuransi paling terpukul keras. Saham Samsung Electronics turun 0,61 persen dan saham pembuat baterai utama LG Energy Solution turun 0,13 persen, saham raksasa farmasi Celltrion merosot 1,82 persen dan saham Samsung Biologics tetap tidak berubah. Saham Perbankan dan keuangan juga berakhir lebih rendah, dengan Kakao Bank merosot 2,08 persen dan KB Financial turun 1,53 persen.



