Forex Dolar 11 Mei: Semakin Kuat di Tertinggi 20 Tahun

538

(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS dalam indeks dolar pada akhir perdagangan forex sesi Amerika hari Rabu  dinihari (11/5/2022) ditutup menguat ke posisi tertinggi 20 tahun yang baru.  Terhadap semua rival utamanya terpantau dolar AS juga menguat meskipun posisi yield obligasi AS tenor sepuluh tahun terkoreksi.

Kekuatan dolar AS masih ditopang oleh  ekspektasi pengetatan moneter Federal Reserve lebih lanjut untuk memerangi inflasi dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global mendorong permintaan kuat safe haven.

Ketidakpastian seputar prospek inflasi, perang di Ukraina dan lockdown covid China adalah di antara faktor-faktor yang mendorong permintaan safe-haven untuk dolar. Sementara itu, The Fed menaikkan suku bunga acuan dana sebesar 50 basis poin minggu lalu dan laporan pekerjaan yang kuat memperkuat taruhan pada kenaikan besar lebih lanjut.

Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya sempat turun ke posisi 103,49, namun kemudian ditutup menguat 0,28 poin atau 0,27 persen ke 103,93.

Investor sekarang menantikan data inflasi baru yang akan dirilis pada hari Rabu untuk mendapatkan wawasan tentang kemungkinan langkah bank sentral selanjutnya. Pasar berjangka memberi harga 75% dari kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya di bulan Juni dan lebih dari 200 basis poin pengetatan pada akhir tahun.

Terhadap Euro, dolar menguat menjadi $ 1,0530, naik dari $ 1,0562. Dolar diperdagangkan pada $1,2316 melawan Pound Sterling, menguat dari $1,2331. Terhadap mata uang Jepang, dolar menguat menjadi 130,41 yen dari 130,30 yen.

Kemudian posisi dolar lebih kuat terhadap Aussie di 0,6937, dibandingkan dengan 0,6953 sesi sebelumnya. Franc Swiss lebih lemah pada 0,9956 per dolar, turun dari 0,9939, sedangkan Loonie lemah pada C$1,3030 per dolar  terbebani oleh anjloknya harga minyak mentah.