(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada akhir sesi Amerika hari Rabu dinihari (11/5/2022) ditutup melemah untuk 4 sesi berturut. Auusie melemah menembuis posisi $0,6920 dan mencapai level terendah dalam 22 bulan karena kuatnya permintaan safe haven dan anjloknya harga minyak mentah.
Permintaan safe haven semakin meningkat oleh ketidakpastian seputar prospek inflasi, perang di Ukraina dan lockdown covid China yang sangat ketat sehingga menimbulkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global serta ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi di seluruh dunia.
Aussie juga terdepresiasi oleh anjloknya harga minyak mentah yang tembus di bawah $100 per barel, level terendah dalam dua minggu, terseret oleh dolar yang lebih kuat dan kekhawatiran melemahnya permintaan global, terutama dari konsumen utama China karena lockdown covid yang ketat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Amerika semakin kuat di posisi tertinggi baru 20 tahun, karena ekspektasi pengetatan moneter Federal Reserve lebih lanjut untuk memerangi inflasi dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global mendorong permintaan kuat safe haven.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD melemah, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 0.6934 akan berpotensi meluncur ke posisi 0.6914 sebelum ke posisi S1 hingga S2. Namun jika berbalik arah akan naik ke posisi pivot sebelum mencapai 0.6951 dan lanjut mendaki ke R1 dan R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7053 | 0.7019 | 0.6977 | 0.6943 | 0.6901 | 0.6868 | 0.6826 |
Buy Avg | 0.6988 | Sell Avg | 0.6890 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting