(Vibiznews – Index) – Saham di pasar Asia-Pasifik naik pada hari Jumat (20/05) karena minggu perdagangan yang bergejolak akan berakhir dan investor mengawasi rilis suku bunga pinjaman acuan China.
Nikkei 225 Jepang naik 0,41% di awal perdagangan, sedangkan Topix naik 0,23 persen.
Harga konsumen inti Jepang, yang mencakup biaya energi tetapi bukan makanan segar, naik 2,1% pada April dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan perkiraan ekonom, Reuters melaporkan.
S&P/ASX 200 di Australia naik 0,74 persen. Di Korea Selatan, Kospi naik sekitar 1%, dan Kosdaq naik 0,91persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,46%.
Pembuat kendaraan listrik China Nio akan memulai perdagangan di Singapura, bursa ketiga yang mencatatkan sahamnya.
Dalam perkembangan lain di hari mendatang, China diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman acuannya, menurut jajak pendapat analis Reuters.
Semalam di Wall Street, indeks saham utama AS jatuh, dengan S&P 500 bergerak lebih dekat ke pergerakan yang melemah. Investor khawatir bahwa kenaikan Fed dapat mengarahkan AS ke dalam resesi.
S&P 500 turun 0,58% menjadi 3.900,79, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 236,94 poin, atau 0,75%, menjadi 31.253,13. Nasdaq Composite turun 0,26% menjadi 11.388,50. Pergerakan ini melanjutkan penurunan tajam pada hari Rabu.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di 102,888, jatuh dari atas 103 awal pekan ini.
Yen Jepang terus menguat dan terakhir berada di 127,72 per dolar, sedangkan dolar Australia berada di $0,7041.
Minyak mentah berjangka jatuh di perdagangan Asia. Minyak mentah AS turun 0,32% menjadi $ 111,85 per barel, sementara minyak mentah acuan internasional Brent turun 0,34% menjadi $ 111,66 per barel.
Selasti Panjaitan/Vibiznews