Keuntungan Bursa Wall Street Terkoreksi oleh Laporan World Bank dan OECD

233
wall street amerika

(Vibiznews – Index) – Terjadi aksi profit taking yang cukup signifikan di bursa saham  Amerika  pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (9/6/2022) jelang rilis data inflasi AS yang dinantikan pasar global hari ini. Semua indeks utama terkoreksi dari gain 2 sesi berturut sebelumnya dengan S&P500 memimpin pelemahan.

Indeks Dow Jones  berakhir dengan kerugian 269,24 poin atau 0,81 persen pada 32.910,90, indeks S&P 500 ditutup melemah 44,91 poin atau 1,08 persen ke 4.115,77 dan indeks Nasdaq turun 88,96 poin atau 0,73 persen pada 12.086,27.

Kekhawatiran investor meningkat jelang rilis data inflasi AS karena tingkat inflasi yang tinggi akan memaksa bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diharapkan sehingga menahan pertumbuhan ekonomi serta  prospek dan pendapatan perusahaan.

Sentimen juga dibebani oleh laporan penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi secara global oleh Bank Dunia (World Bank) dan juga Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).  Tingginya posisi yield obligasi AS juga semakin menambah alasan untuk lakukan profit taking.

Saham besar yang ikut sumbang pelemahan seperti saham Intel Inc. anjlok lebih dari 5 persen setelah analis memperingatkan bahwa perusahaan pembuat chip tersebut dapat mengumumkan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal kedua.

Untuk laporan ekonomi AS yang dirilis, data menunjukkan persediaan grosir di AS meningkat 2,2 persen dari bulan sebelumnya menjadi $861,8 miliar pada April 2022, sedikit di atas perkiraan awal 2,1 persen dan setelah kenaikan 2,7 persen pada bulan sebelumnya.