(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada awal sesi Asia hari Kamis (9/6/2022) kembali bergerak lemah melanjutkan tekanan sesi sebelumnya oleh kuatnya sentimen perdagangan safe haven yang menguntungkan dolar AS. Pelemahan sesi sebelumnya dipicu oleh kenaikan posisi yield obligasi AS di 3,03%.
Dolar Aussie dapat jatuh lebih jauh jika sentimen buruk berlanjut sepanjang sesi perdagangan hari ini. Namun, data ekonomi dari China mungkin menawarkan penyelamat. China akan melaporkan neraca perdagangan Mei hari ini, yang diperkirakan surplus negara itu naik menjadi $58 miliar dari $51,12 miliar. Rebound dalam ekspor terlihat mendorong sebagian besar dari kekuatan itu. Data yang lebih baik dari perkiraan dapat meredakan beberapa kekhawatiran atas perlambatan ekonomi.
Reserve Bank of Australia atau RBA menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 0,85% yang melebihi perkiraan banyak analis, dengan dewan kebijakan beralasan dukungan moneter yang besar tidak lagi diperlukan di tengah kekuatan ekonomi dan tekanan inflasi saat ini.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya ditutup menguat ke posisi tertinggi 2 pekan karena investor bersiap untuk rilis data inflasi AS pekan ini yang dapat memperkuat momen kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD terkoreksi, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 0.7190 sedang meluncur ke posisi 0.7180 sebelum meluncur ke posisi S1 hingga S2. Namun jika bergerak positif akan naik ke posisi 0.7205 sebelum naik ke R1 dan R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7286 | 0.7260 | 0.7225 | 0.7200 | 0.7165 | 0.7140 | 0.7105 |
Buy Avg | 0.7218 | Sell Avg | 0.7170 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting