(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang kembali alami tekanan jual cukup signifikan hingga melemahkan indeks utama pada perdagangan hari Senin (13/6/2022). Indeks Nikkei anjlok ke posisi terendah 2 pekan lebih dan cetak kerugian harian terbesar sejak 27 Januari.
Nikkei tertekan mengikuti penurunan di bursa Wall Street akhir pekan lalu, setelah rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve.
Indeks harian Nikkei ditutup anjlok 804 poin atau 3% menjadi 26.987, terendah sejak 27 Mei. Namun untuk indeks Topix jatuh 2,2% menjadi 1.901. Demikian indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2022 masih bergerak negatif dengan anjlok 1010 poin atau 3,63% ke posisi 26840.
Secara sektoral pelemahan Nikkei dipimpin oleh sektor teknologi dengan kerugian tajam dari saham SoftBank Group (-6,9%), Mitsui High-Tec (-12,6%), Tokyo Electron (-5,3%), Lasertec (-3,2%), Advantest (-5% ) dan Rekrut Holdings (-4,4%). Saham kelas berat lainnya juga menurun seperti saham Nippon Yusen (-2,9%), Fast Retailing (-2,9%) dan Sony Group (-5%).
Sementara itu, saham Toyota Motor merosot 3,3% menyusul laporan media yang mengutip kritik dari dana pensiun Eropa terhadap pembuat mobil tersebut atas apa yang mereka katakan sebagai upaya lobi yang bertentangan dengan regulasi iklim untuk industri.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting