(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada awal sesi Asia Kamis (16/6/2022) bergerak rebound dari koreksi rally sebelumnya dan berusaha masuki area resisten hariannya secara teknikal. Akhir sesi Amerika beberapa saat lalu bergerak lemah ke bawah posisi 134 dengan pelemahan dolar AS serta turunnya posisi yield obligasi AS menjadi 3,29% dari 3,45%.
Turunnya dolar AS dari posisi tertinggi 20 tahun setelah Federal Reserve telah menaikkan target suku bunga dana fed fund sebesar 75 basis poin menjadi 1,5% -1,75% pada pertemuan Juni 2022. Ini adalah kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994 dan Ketua Fed – Jerome Powell mengisyaratkan langkah serupa bisa terjadi pada pertemuan berikutnya.
Sebelumnya yen Jepang stabil di bawah 135 per dolar setelah pemerintah mengatakan pihaknya berharap bank sentral akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan tepat mengingat penurunan tajam mata uang dan meningkatnya biaya hidup. Seorang pejabat kementerian keuangan juga mengatakan kepada Reuters bahwa pihak berwenang tidak akan mengesampingkan intervensi mata uang, atau opsi lain yang tersedia.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya pada akhir sesi Amerika ditutup melemah cukup signifikan yang retreat dari rally 5 sesi berturut sebelumnya dan tertinggi 20 tahun.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY menguat, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 133.83 sedang mendaki ke posisi 134.20 sebelum sebelum kemudian dapat mendaki ke posisi R1 hingga ke R3. Namun jika berbalik arah, pair akan meluncur kembali ke posisi 133.70 sebelum mendekati kisaran S1 dan S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
137.20 | 136.40 | 135.10 | 134.30 | 133.02 | 132.20 | 130.92 |
Buy Avg | 134.88 | Sell Avg | 133.25 |