Bursa Eropa Ditutup Mixed; Secara Mingguan Merosot Tajam

248
euro

(Vibiznews – Index) Bursa saham Eropa ditutup sebagian besar lebih tinggi pada hari Jumat, mengakhiri minggu yang bergejolak karena saham global bereaksi terhadap pengetatan kebijakan dari bank sentral utama.

Indeks Stoxx 600 Eropa berakhir 0,1% lebih tinggi, dengan saham teknologi naik 1,4% untuk memimpin kenaikan karena sebagian besar sektor diperdagangkan di wilayah positif. Saham minyak dan gas anjlok lebih dari 4%.

Indeks FTSE ditutup turun 0,41%. Indeks DAX berakhir naik 0,67%. Indeks CAC ditutup turun tipis 0,06%.

Dalam hal pergerakan harga saham individu, ABN Amro melonjak lebih dari 5,6% setelah Bloomberg melaporkan bahwa BNP Paribas Prancis tertarik untuk mengakuisisi bank Belanda ini.

Ban Nokian Finlandia melonjak lebih dari 10% setelah meningkatkan panduan penjualan bersihnya untuk tahun 2022.

Indeks blue chip Eropa menutup sesi Kamis turun 2,5% di tengah aksi jual saham global, karena kenaikan suku bunga agresif yang diberlakukan oleh bank sentral untuk mengendalikan lonjakan inflasi memicu kekhawatiran resesi. Bursa Saham di seluruh benua ini turun lebih dari 4% pada minggu ini.

Federal Reserve AS pada hari Rabu menaikkan suku bunga acuan dana sebesar 75 basis poin, kenaikan terbesar sejak 1994, sebelum Swiss National Bank mengejutkan pasar dengan kenaikan pertama sejak 2007 dan Bank of England menerapkan kenaikan suku bunga kelima berturut-turut.

Bank Sentral Eropa mengumumkan setelah pertemuan darurat pada hari Rabu bahwa mereka berencana untuk membuat alat baru untuk mengatasi risiko fragmentasi zona euro, sebuah langkah yang bertujuan meredakan kekhawatiran krisis utang baru untuk blok mata uang bersama.

Pembuat kebijakan ECB Klaas Knot mengatakan pada hari Jumat bahwa beberapa kenaikan suku bunga 50 basis poin bisa di atas meja jika inflasi memburuk di zona euro.

Data pada hari Jumat mengkonfirmasi inflasi zona euro pada rekor tertinggi 8,1% tahun-ke-tahun di bulan Mei.

Saham berjangka naik di awal perdagangan premarket pada hari Jumat karena Wall Street terlihat menahan penurunan.

Saham di Asia-Pasifik beragam semalam, dengan Jepang memimpin kerugian di antara pasar utama kawasan itu. Bank of Japan pada hari Jumat memutuskan untuk mempertahankan sikap kebijakan moneter ultra-longgar, menyimpang secara substansial dari rekan-rekan globalnya.

Analyst Vibiz Reserach Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa saham Eropa dapat tertekan dengan kekhawatiran peningkatan inflasi.