(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (21/6/2022) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD sedang bergerak lebih tinggi dan telah menembus resisten kuat harian secara teknikal. Pair lanjut menguat di tengah posisi koreksi dolar AS sebagai aset safe haven.
Sebelumnya poundsterling mendapat kekuatan rebound oleh komentar seorang anggota MPC Bank of England Catherine Mann bahwa bank sentral harus menaikkan suku bunga secara agresif untuk mencoba dan membendung pelemahan pound. BoE membutuhkan langkah kebijakan yang lebih kuat untuk mengurangi inflasi domestik yang sudah tinggi didorong oleh inflasi impor.
Rilis data inflasi Inggris pada hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan inflasi utama y/y (Mei) menyentuh 9,1%, tertinggi baru empat dekade. Bank of England baru-baru ini telah memperingatkan bahwa inflasi bahkan mungkin mencapai 11% tahun ini.
Berita yang sedang terjadi di Inggris saat ini sedang menghadapi pemogokan kereta api terbesarnya dalam tiga dekade dengan lebih banyak aksi industri, dan gangguan diperkirakan terjadi selama beberapa minggu mendatang.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa sedang retreat dari kekuatan moderat sebelumnya; tetapi tetap mendekati level tertinggi 20-tahun yang dicapai minggu lalu karena ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus secara agresif memperketat pengaturan moneternya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD menguat, pair kini berada di posisi 1.2295 yang sedang terkoreksi dari posisi tertinggi 1.2323. Jika tembus ke posisi terendah 1.2240 akan meluncur ke support kuat di 1.2210 – 1.1150. Namun jika naik kembali tembus 1.2323 akan lanjut mendaki ke resisten lemahnya di 1.2330 – 1.2380.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting