Penawaran Yang Masuk Dalam Lelang Hari Ini Hanya Rp 35,06 Triliun, Investor Wait and See

364
MNC Kapital Terbitkan Obligasi Senilai Rp 390 Miliar
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Bonds & Mutual Fund) – Pemerintah mencatat jumlah penawaran yang masuk pada lelang hari ini, Selasa (21/6) sebesar Rp 35,06 triliun. Jumlah ini turun jika dibandingkan dengan lelang dua pekan sebelumnya yang mencapai Rp 43,54 triliun.

Apa penyebabnya?

Menurut pengamatan Analis Vibiz Research Center, turunnya jumlah penawaran masuk pada lelang kali ini karena investor tengah berada dalam posisi wait and see, karena pelaku pasar tengah menanti keputusan RDG Bank Indonesia, seperti apa arah kebijakan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan BI 7–Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Pelaku pasar berharap BI akan menaikkan suku bunga, hal ini tercermin dari kenaikan yield yang diminta pada lelang kali ini.

Berdasarkan informasi yang tersedia, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang kali ini memang mengalami kenaikan dibandingkan lelang dua pekan sebelumnya. Kenaikan terjadi di seluruh tenor, tapi kenaikan yang signifikan terjadi pada seri FR0090 dan FR0091. Tercatat, yield untuk FR0090 naik sebesar 57 bps dan FR0091 naik sebesar 47 bps.

Akibat dari ekspektasi kenaikan suku bunga tersebut, hal ini menyebabkan spread antara yield tertinggi dengan yield terendah yang masuk jauh lebih lebar dibandingkan lelang dua pekan sebelumnya. Namun kenaikan yield tersebut sebenarnya masih wajar mengingat yield SBN acuan 10 tahun juga mengalami kenaikan, tapi kenaikannya juga tidak signifikan.

Sementara itu, dari sisi eksternal, seharusnya pasar obligasi Amerika Serikat tengah berada dalam tekanan seiring terjadinya inverted yield. Meskipun demikian analis berpendapat hal tersebut tidak akan memberi dampak yang signifikan terhadap pasar SBN domestik. Ini hanya bentuk ekspektasi pasar terhadap terjadinya resesi ekonomi di AS. Selain itu, karakteristik investor di pasar SBN juga cenderung berbeda. Salah satu indikasinya adalah ketika yield US Treasury tenor 2 tahun naik, yield SBN yang mengalami kenaikan justru yang bertenor 10 tahun.

Analis Vibiz Research Center melihat ke depannya, penawaran yang masuk pada lelang SBN bisa membaik. Khususnya ketika BI sudah memastikan sikapnya dengan menaikkan suku bunga BI7DRR. Selain itu Kondisi fundamental Indonesia itu solid, apalagi likuiditas di dalam negeri juga masih sangat baik.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting