(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan sebelumnya ditutup turun 44,1 poin atau 1,82 persen menjadi 2.377,99. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka menguat 6,25 poin atau 1,96% ke posisi 312.86, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 315.16 dan sempat turun ke posisi terendah di 312.52.
Kospi alami profit taking yang dipicu oleh ketakutan investor atas penurunan semalam di bursa Wall Street dengan meningkatnya kekhawatiran tentang resesi ekonomi. Sentimen juga dibebani oleh laporan Bank of Korea yang menunjukkan ekspektasi inflasi negara itu pada bulan Juni mencapai level tertinggi dalam sekitar satu dekade.
Laporan tersebut meningkatkan ekspektasi pasar tentang kenaikan langkah besar oleh bank sentral Korea Selatan untuk kebijakan akan suku bunga utamanya pada pertemuan bulan Juli.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street ditutup mixed dengan hanya Dow Jones yang rebound dari sesi sebelumnya. Sentimen sedikit dipengaruhi rilis kontraksinya data PDB AS kuartal pertama tahun 2022.
Lihat: Bursa Wall Street Ditutup Mixed, PDB Amerika Serikat Kontraksi
Harga minyak mentah WTI tergelincir lebih dari 2% di bawah $110 dengan kegelisahan resesi dan laporan penyimpanan EIA yang beragam menciptakan tekanan ke bawah di tengah latar belakang pasokan global yang ketat. Tingkat penyimpanan domestik menyusut 2,8 juta barel minggu lalu, yang lebih rendah dari perkiraan API 3,8 juta barel, sementara stok bensin telah meningkat lebih dari 4 juta barel dalam dua minggu terakhir, menandakan bahwa rekor harga bisa mulai mempengaruhi permintaan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 melemah, awal sesi dapat turun ke posisi 309.30 dan jika tembus meluncur ke posisi S3. Namun jika bergerak sebaliknya naik menuju posisi 313.70 dan jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
317.14 | 316.15 | 314.50 | 313.50 | 311.86 | 310.87 | 309.22 |
Buy Avg | 314.35 | Sell Avg | 309.24 |