(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada awal sesi Asia hari Jumat (1/7/2022) bergerak konsolidasi di kisaran resisten harian secara teknikal setelah rebound kuat sesi sebelumnya. Pair mendapat tekanan dari usaha rebound dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang terkoreksi sesi sebelumnya.
Penguatan aussie sebelumnya mendapat sumbangan dari rilis data PMI manufaktur China sebagai negara eksposur utamanya yang ekspansif pada bulan Juni setelah periode bulan Mei kontraksi. PMI manufaktur China naik menjadi 50,2 dari 49,6 di bulan Mei.
Sebagai aset risiko, aussie dibayangi oleh sentimen pasar yang memburu safe haven di pasar Asia Pasifik setelah pelemahan bursa saham Wall Street semalam. Dan terlihat juga kinerja bursa Wall Street terburuk secara semesteran dan kuartalan.
Dari sisi kurs komoditas, aussi mendapat tekanan dari anjloknya harga tembaga dan nijih besi yang merupakan komoditas unggulan Australia. Terpantau anjlok ke posisi terendah sejak Februari 2021 untuk tembaga karena kekhawatiran resesi global.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya pada sesi Asia pagi ini bergerak rebound dari koreksi sebelumnya. Tertahan setelah melaju oleh pernyataan Chairman the Fed yang hawkish dan menunjukkan akan berlanjutnya kenaikan suku bunga yang agresif.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD koreksi, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 0.6901 sedang turun ke posisi 0.6888 dan jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S2. Namun jika berbalik arah akan naik ke posisi 0.6908 sebelum mendaki ke R1 dan R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.6995 | 0.6957 | 0.6930 | 0.6890 | 0.6863 | 0.6825 | 0.6797 |
Buy Avg | 0.6915 | Sell Avg | 0.6855 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting