(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan sebelumnya ditutup turun 45,35 poin atau 1,91 persen menjadi 2.332,64. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka tertekan 5,66 poin atau 1,81% ke posisi 307.20, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 311.67 dan sempat turun ke posisi terendah di 307.20.
Sepanjang bulan Juni posisi Kospi masih belum beruntung dan melanjutkan tekanan jual bulan sebelumnya dengan anjlok 13 persen lebih, dengan cetak kerugian terbesar sejak Juli 2020.
Kospi memperpanjang pelemahan sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran resesi ekonomi global dan prospek redup untuk perusahaan sektor pembuatan chip. Ketakutan oleh melonjaknya inflasi dan data sentimen ekonomi yang lemah di Amerika Serikat membebani sentimen.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street ditutup melemah dengan kinerja kuartalan dan semester yang buruk. Kuartalan Nasdaq terburuk sejak 2008 dan semesteran S&P500 terburuk sejak 1970.
Lihat: Wall Street Melemah Diujung Semester I/2022, Kuartalan Nasdaq Terburuk Sejak 2008
Harga minyak mentah WTI turun 3,7% menjadi $105,8 per barel dan menutup bulan Juni dengan 7,8% lebih rendah, penurunan bulanan pertama sejak November lalu. Investor tetap khawatir atas perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga agresif dari bank sentral utama serta ketidakpastian atas produksi OPEC+ di masa depan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 rebound, awal sesi dapat turun ke posisi 307.50 dan jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S3. Namun jika bergerak sebaliknya naik menuju posisi 310.30 dan jika tembus akan lanjut ke R2 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
314.58 | 313.10 | 310.15 | 308.67 | 305.72 | 304.24 | 301.30 |
Buy Avg | 311.30 | Sell Avg | 306.84 |