(Vibiznews-Index) – Indeks Hang Seng perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 137 poin atau 0,62% menjadi 21859. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan anjlok 2,52% menjadi 7.694,64. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Juli 2022 bergerak negatif dengan anjlok 111 poin atau 0,51% ke posisi 21744.
Hang Seng melemah untuk 2 sesi berturut tengah kekhawatiran atas resesi ekonomi yang membayangi dunia dan pengetatan The Fed yang agresif. Sempat menguat merespon rilis data PMI China yang ekspansif setelah periode bulan sebelumnya kontraksi.
Data PMI Manufaktur naik menjadi 50,2 pada Juni 2022 dari 49,6 pada Mei dan ini adalah pertumbuhan pertama dalam aktivitas pabrik sejak Februari dan laju paling curam dalam 6 bulan.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street akhir pekan lalu ditutup lebih tinggi oleh aksi bargain hunting dan secara mingguan masih melemah karena kekhawatiran tentang kemungkinan pengetatan kebijakan moneter yang memicu resesi global terus membebani.
Lihat: Bursa Wall Street Semester 1 dan Kuartal Kedua 2022 Mengecewakan; S&P 500 Merosot Lebih 20%
Harga minyak mentah WTI akhir pekan lalu naik lebih dari 3% menjadi $109,2 per barel karena investor terus menilai seberapa ketat pasokan global tetap di tengah prospek permintaan yang memburuk.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Dan awal sesi dapat turun ke posisi 21545, jika tembus meluncur ke posisi S2 hingga S3. Namun jika kemudian bergerak sebaliknya akan naik ke posisi 21948 dan jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
22394 | 22210 | 21977 | 21793 | 21560 | 21376 | 21143 |
Buy Avg | 21960 | Sell Avg | 21530 |