(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan sebelumnya ditutup turun 5,08 poin atau 0,22 persen menjadi 2.300,34, terendah sejak 2 November 2020.
Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka ditutup flat atau sama dengan sesi sebelumnya di 304,01, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 305.82 dan sempat turun ke posisi terendah di 300.82.
Indeks Kospi anjlok ke posisi terendah dalam 20 bulan oleh aksi jual 693 saham, dan terpantau masih ada sekitar 188 saham yang menguat.
Sentimen negatif yang menekan Kospi awal pekan masih dipengaruhi kekhawatiran investor atas langkah Federal Reserve AS yang mengekang inflasi dapat memicu resesi ekonomi yang lebih dalam dari perkiraan.
Sebagai penggerak pasar hari ini, di saat bursa saham Wall Street libur hari kemerdekaan mayoritas bursa global menunjukkan kinerja yang positif oleh aksi bargain hunting pasca penurunan sesi akhir pekan lalu.
Lihat: Bursa Eropa Berakhir Sebagian Besar Naik Seiring Libur Pasar AS
Harga minyak mentah WTI naik hampir 1% menjadi $109 per barel dengan volume perdagangan dibatasi oleh libur 4 Juli di pasar Amerika, karena kekhawatiran atas berkurangnya pasokan melebihi kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi global akan menurunkan permintaan. Output dari 10 anggota OPEC dilaporkan turun 100 ribu barel per hari menjadi 28,52 juta barel per hari pada Juni.
Lihat: Rekomendasi Minyak 5 Juli 2022: Berhasil Naik ke $108.00
Sentimen juga akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi, yaitu data inflasi KOrea Seltan bulan Juni yang diperkirakan menunjukkan peningkatan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 menguat, awal sesi dapat naik menuju posisi 306.90 dan jika tembus akan lanjut ke R2 hingga R3. Namun jika bergerak sebaliknya turun ke posisi 301.75 dan jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
311.28 | 308.55 | 306.28 | 303.55 | 301.28 | 298.55 | 296.28 |
Buy Avg | 305.95 | Sell Avg | 301.40 |