(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan hanya mengecap keuntungan satu sesi saja, dimana penutupan perdagangan hari Rabu (6/7/2022) menderita kerugian yang cukup signifikan. Indeks Kospi anjlok ke posisi terendah dalam 20 bulan dengan mata uang Won juga anjlok ke terendah 13 tahun.
Sentimen untuk Kospi ambruk karena data suram dari Eropa dan penurunan tajam harga minyak memperkuat kekhawatiran atas resesi ekonomi global. Selain itu penurunan tajam won terhadap dolar dapat berdampak negatif pada arus masuk dana asing.
Kekhawatiran resesi dipicu oleh data suram dari zona euro, dengan posisi euro ambruk ke level terlemahnya terhadap dolar AS dalam hampir dua dekade dan dengan harga minyak berjangka juga jatuh.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup mundur 49,77 poin atau 2,13 persen menjadi 2.292,01, di bawah angka 2.300 untuk pertama kalinya sejak 30 Oktober 2020.
Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka ditutup menguat 6,75 poin atau 2,18% ke posisi 302.28, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 307.90 dan sempat turun ke posisi terendah di 302.03.
Saham teknologi dan kilang berkapitalisasi besar memimpin penurunan Kospi seperti saham Samsung Electronics kehilangan 1,4 persen dan saham SK Innovation merosot 5,26 persen karena penurunan harga minyak.
Saham produsen mobil nomor satu Hyundai Motor juga merosot 2,82 persen dan saham raksasa baja POSCO Holdings turun 3,56 persen.
Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham pembuat baterai terkemuka LG Energy Solution melonjak 2,49 persen di tengah berita bahwa mereka akan memasok baterai ke pembuat kendaraan komersial Jepang Isuzu untuk truk listriknya dalam kesepakatan yang dilaporkan bernilai 1 triliun won.