(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada akhir sesi Asia hari Rabu (6/7/2022) bergerak negatif melanjutkan pelemahan sesi sebelumnya secara teknikal dan berada di kisaran terendah dalam 2 tahun. Pair mendapat tekanan dari menguatnya sentimen perdagangan safe haven yang menguntungkan dolar AS serta anjloknya harga komoditas.
Reserve Bank of Australia telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 50 basis poin seperti yang diperkirakan. Namun aussie tetap melemah dikarenakan bank tersebut tidak memberikan proyeksi yang lebih hawkish yang diharapkan banyak investor.
Dalam pertemuan kemarin sepertinya dewan hanya memperdebatkan kenaikan 50 atau 25 basis poin, dan bukan 75 bp seperti yang disarankan oleh beberapa spekulasi. Gubernur RBA Philip Lowe menyampaikan komitmen dewan untuk menurunkan inflasi dengan ukuran dan waktu kenaikan suku bunga kedepannya akan dipandu oleh data yang masuk.
Dari sisi mata uang komoditas, harga mayoritas komoditas berada di bawah tekanan dari rencana pengetatan agresif Federal Reserve dan meningkatnya risiko resesi ekonomi global.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya pada sesi Asia bergerak tipis dari kekuatan signifikan sesi sebelumnya. Dolar berada di kisaran tertinggi 20 tahun ditopang oleh sikap hawkish Federal Reserve dan meningkatnya risiko resesi global yang ramaikan safe haven.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD melemah, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 0.6901 sedang meluncur ke posisi 0.6780 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S2. Namun jika berbalik arah akan mendaki ke posisi awal sesi sebelum kemudian lanjut ke di 0.7050 dan mendaki ke R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7606 | 0.7446 | 0.7173 | 0.7012 | 0.6750 | 0.6684 | 0.6608 |
Buy Avg | 0.7090 | Sell Avg | 0.6734 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting