(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada awal sesi Asia hari Jumat (8/7/2022) bergerak terbatas di posisi penutupan sebelumnya yang cenderung turun ke posisi support hariannya.
Pergerakan sebelumnya mendapat support dari naiknya imbal hasil obligasi AS menjadi 3%, naik untuk sesi ke-2 berturut-turut karena investor menimbang tekad Fed dalam menurunkan inflasi.
Seorang Gubernur Fed bernama Waller mengatakan semalam bahwa dia akan mendukung kenaikan suku bunga 75 bps akhir bulan ini, dan kemungkinan besar kenaikan 50 bps pada bulan September, sebelum memulai perdebatan tentang kenaikan sekitar 25 bps.
Secara fundaamental bank sentral Jepang tetap menjadi satu-satunya bank sentral utama yang mempertahankan kebijakan ultra-mudah pada saat ekonomi utama lainnya berlomba dengan kenaikan suku bunga untuk memerangi lonjakan inflasi.
Sementara itu sentimen hari ini akan fokus pada laporan pekerjaan NFP AS periode Juni, untuk memberikan petunjuk tentang seberapa ketat kondisi yang akan terjadi tahun ini, setelah melihat kenaikan klaim pengangguran awal yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya pada sesi Asia bergerak lemah di bawah level 107 setelah menguat moderat sebelumnya. Investor mencerna risalah Fed yang dirilis sebelumnya dan bereaksi terhadap kumpulan data ekonomi terbaru dari AS dan Eropa.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY koreksi, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 135.97 sedang meluncur ke posisi 135.70. Jika tembus akan lanjut ke posisi S1 hingga S2. Namun jika berbalik arah, pair akan mendaki kembali ke posisi 136.14 sebelum mendaki ke R1 hingga ke R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
136.95 | 136.58 | 136.22 | 135.90 | 135.62 | 135.28 | 134.98 |
Buy Avg | 136.38 | Sell Avg | 135.50 |