(Vibiznews-Economy) – Bank Indonesia pada hari Senin (11/07) melaporkan data penjualan ritel periode bulan Mei 2022 tumbuh lebih rendah dari periode sebulan sebelumnya.
Survey terbaru ini menunjukkan pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia merupakan terlemah dalam perdagangan ritel sejak penurunan pada September 2021.
Bedasarkan Survei Penjualan Eceran Mei 2022 yang dilakukan BI, maka Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2019 tumbuh 2,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 8,5% (yoy) pada April 2019.
Pertumbuhan yang terjadi pada penjualan bahan bakar 39,3%, lebih rendah dari 39,6% pada April, demikian untuk indikaor makanan minuman & tembakau hanya naik 7,8% yang lebih rendah dari 12,9% bulan sebelumnya.
Pada saat yang sama, terjadi penurunan penjualan pada bisnis pakaian (-13,7% vs 26,9%), penurunan penjualan suku cadang & aksesori otomotif (-1,3% vs 1,6%), penurunan penjualan peralatan rumah tangga (-24,7% vs -21,0% ), dan penjualan informasi & komunikasi ( -12,8% vs -8,8%).
Sebaliknya, barang budaya & rekreasi tumbuh sebesar 9,6 persen, meningkat tajam dari angka datar di bulan April.
Dalam skala bulanan, penjualan ritel turun 2,1 persen di bulan Mei, penurunan pertama dalam tiga bulan, setelah kenaikan 16,5 persen di bulan April yang merupakan kenaikan tertajam dalam setahun.