(Vibiznews – Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (13/7/2022) posisi pair GBPUSD berusaha rebound merespon ekspansifnya data PDB Inggris.
Secara teknikal pair konsolidasi di posisi pembukaan dan sudah menembus resisten kuat harian secara teknikal pada kisaran $1,1880.
Poundsterling sedikit naik tetapi tetap di posisi terendah lebih dari 2 tahun di bawah level $1,20, setelah data PDB menunjukkan ekonomi Inggris secara tak terduga tumbuh pada bulan Mei.
Data ini meredakan kekhawatiran kontraksi ekonomi di Q2, tetapi ekspektasi untuk kuartal ke depan tetap suram di tengah melonjaknya inflasi dan ketidakstabilan politik.
Lihat: Ekonomi Inggris Tumbuh Tak Terduga, PDB Bulan Mei Ekspansif
Dari laporan diatas, data menunjukkan bahwa ekonomi bertahan dengan baik dalam menghadapi inflasi yang tinggi.
Hal ini dapat mendorong Bank of England (BOE) untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, bukan 25 basis poin, pada pertemuan bulan Agustus.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa merangkak naik setelah bergerak terbatas di sesi global sebelumnya.
Dolar AS bertahan sekitar 20 tahun tertingginya menjelang rilis inflasi AS yang diperkirakan masih tinggi serta euro yang mendekati level parity terhadap USD.
Lihat: Forex Dolar Eropa 13 Juli: Konsolidasi Menanti Data Inflasi AS
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.1895 yang sedang mendaki ke posisi tertinggi 1.1936, jika tembus akan lanjut mendaki ke kisaran resisten lemahnya di 1.1976 – 1.2000.
Namun jika terjadi koreksi akan meluncur ke pivot di 1.1869 sebelum lanjut ke support kuat di 1.1830.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
