Bursa Eropa Ditutup Turun Mencerna Kenaikan Inflasi AS

438
bursa eropa

(Vibiznews – Index) Bursa Eropa ditutup lebih rendah pada hari Kamis mencerna data inflasi AS terbaru. Bursa Eropa yang tercermin dalam Indeks Stoxx 600 Eropa turun 1,4% pada akhir sesi, dengan sebagian besar sektor berada di wilayah negatif selain dari saham perjalanan dan liburan.

Indeks FTSE MIB Italia ditutup turun 3,3% setelah mosi tidak percaya parlemen yang berpotensi memicu runtuhnya pemerintahan koalisi.

Lihat : Rekomendasi EUR/USD 15 Juli 2022: Menembus Level Psikologis 1.0000

Investor masih bereaksi terhadap data inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan pada hari Rabu. Indeks harga konsumen, ukuran luas barang dan jasa sehari-hari, melonjak 9,1% pada Juni dari tahun lalu, dan di atas perkiraan Dow Jones 8,8%. Itu menandai bulan lain dari laju inflasi tercepat sejak Desember 1981.

Angka tersebut dapat mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi selama pertemuan bulan ini. Bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan tiga perempat poin persentase ke kisaran 1,5% -1,75% dalam kenaikan paling agresif sejak 1994.

Jobless claim AS pada minggu lalu juga mencatatkan angka lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Peningkatan data jobless claim ini juga memicu prediksi data tenaga kerja AS juga perlu diperhatikan.

Pergerakan bursa Wall Street dan bursa Asia juga dicermati pelaku pasar bursa Eropa

Di Wall Street, saham diperdagangkan lebih rendah karena investor bereaksi terhadap angka inflasi. Juga di AS Kamis, JPMorgan Chase mengatakan bahwa laba kuartal kedua merosot karena bank membangun cadangan untuk pinjaman macet sebesar $ 428 juta dan menangguhkan pembelian kembali saham.

Pasar China Daratan memimpin kenaikan di Asia-Pasifik pada hari Kamis juga dengan tingkat pengangguran Australia turun dan Singapura memperketat kebijakan moneternya.

Lihat : Bank Dunia: Indonesia Relatif Bisa Jaga Stabilitas Ekonomi di Tengah Situasi Sulit

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa saham Eropa akan mengahdapi sentimen bearish prospek kuat kenaikan suku bunga AS bulan Juli dan perlambatan ekonomi di Eropa.