Lonjakan data inflasi AS membuat bursa Wall Street tertekan hingga membuat Dow Jones meluncur ke terendah 3 pekan pada Kamis dinihari (14/7/2020).
Bursa saham Amerika alami pelemahan untuk 3 sesi berturut dengan semua indeks perpanjang posisi di zona merahnya.
Indeks Dow Jones turun 208,54 poin atau 0,7 persen menjadi 30.772,79, Nasdaq turun tipis 17,15 poin atau 0,2 persen menjadi 11.247,58 dan S&P 500 turun 17,02 poin atau 0,5 persen menjadi 3.801,78.
Pelemahan awal di Wall Street terjadi karena laporan indeks harga konsumen AS yang lebih besar dari perkiraan menambah kekhawatiran tentang prospek suku bunga.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat tahunan pertumbuhan harga konsumen meningkat menjadi 9,1 persen pada bulan Juni, terbesar sejak November 1981.
Secara bulanan indeks harga konsumen melonjak 1,3 persen pada Juni setelah naik 1,0 persen pada Mei.
Lihat: Lonjakan Inflasi AS Memperkuat Kenaikan Suku Bunga AS – Market Mover 13 July 2022
Lonjakan inflasi lebih besar dari perkiraan ini memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin bulan ini dan juga pada pada September.
Selain itu The Fed merilis Beige Book, yang mencatat aktivitas ekonomi AS telah berkembang dengan kecepatan sedang sejak pertengahan Mei.
Secara sektoral terpantau mixed, saham perbankan memimpin pelemahan dengan menyeret KBW Bank Index turun 1,5 persen.
Disusul oleh saham transportasi yang mengakibatkan penurunan 1,3 persen oleh Dow Jones Transportation Average. Saham Delta Air Lines jatuh 4,5 persen setelah melaporkan pendapatan kuartal kedua yang lebih lemah dari perkiraan.
Untuk sektor yang menguat terlihat pada saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs Index naik 2,7 persen dan saham baja dengan NYSE Arca Steel Index naik 1,5 persen.



