(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS terhadap rival utamanya dalam indeks dolar pada perdagangan forex Eropa hari Rabu 20 Juli 2022 konsolidasi di posisi terendah 2 pekan.
Dolar AS yang sudah melemah selama 3 sesi berturut secara teknikal konsolidasi di area support hariannya dan bergerak pada kisaran 106,00.
Pelemahan dolar AS berlanjut karena meredanya ekspektasi kenaikan suku bunga 100 basis poin pada pertemuan Federal Reserve minggu depan.
Sementara itu bank sentral utama lainnya tumbuh semakin hawkish untuk mengekang lonjakan inflasi.
Bank Sentral Eropa sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang lebih besar pada hari Kamis untuk mengekang inflasi.
Lihat: Inflasi Kawasan Euro Juni 2022 Cetak Rekor Tertinggi Lagi
Gubernur RBA Philip Lowe juga memperingatkan tentang risiko kenaikan inflasi dan mengisyaratkan lebih banyak pengetatan kebijakan ke depan.
Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan pada hari Selasa bahwa kenaikan suku bunga 50 basis poin akan dipertimbangkan pada pertemuan minggu depan.

Terhadap beberapa rival utamanya, dolar melemah di posisi terendah 2 pekan terhadap kurs euro dan poundsterling pada kisaran 1.0234 dan juga 1.2002.
Terhadap aussie, dolar AS melemah ke terendah 3 pekan di kisaran 0.6905. Dolar AS masih di kisaran terendah sepekan terhadap yen Jepang di 138.22.
Pergerakan selanjutnya indeks dolar berpotensi rebound dan kini indeks berada di kisaran 106,65 atau melemah 0,03%.
Secara teknikal dapat mendaki ke posisi 106.85 jika berhasil menembus kisaran 106.74 dalam kisaran 2 jam kedepan.
Namun jika lanjut melemah akan meluncur ke kisaran 106. 22 sebelum kemudian turun ke support kuatnya di 106.00.