(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu 20 Juli 2022 masih konsolidasi di kisaran terendah dalam 1 pekan dan masih di area resisten hariannya.
Pair sudah bergerak bearish selama tiga hari berturut-turut sebelumnya di tengah pelemahan dolar AS hingga ke posisi terendah 2 pekan dan turunnya yield treasury AS.
Pair berusaha rebound menyusul meningkatnya sentimen perdagangan aset risiko oleh meredanya peluang untuk kenaikan suku bunga Fed yang lebih agresif pada bulan Juli.
Lihat: Nikkei 20 Juli Melonjak ke Tertinggi 1 Bulan Lebih
Namun posisi yen Jepang masih di dekat level terendah 24 tahun karena Bank of Japan secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga ultra-rendah.
Sikap dovish BOJ sangat kontras dengan bank sentral utama lainnya yang berlomba dengan kenaikan suku bunga agresif untuk mengekang lonjakan inflasi.
Otoritas Jepang berulang kali menyuarakan keprihatinan atas penurunan tajam yen, tetapi menolak berkomentar tentang intervensi mata uang apa pun.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa menurun setelah terkoreksi 3 hari.
Meninggalkan posisi 20 tahun tertingginya karena bangkitnya euro oleh ekspektasi bahwa ECB akan menaikkan bunga secara agresif pada pertemuan minggu ini.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY lanjut melemah, dan kini pair berada di posisi 138.24 yang sedang mendaki ke resisten kuat di 138.60.
Jika tembus akan lanjut ke resisten berikutnya di 138.90. Namun jika terkoreksi, akan turun kembali ke 137.89 sebelum ke support kuat di kisaran 137.56 – 130.42.