(Vibiznews – Index) – Kontrak berjangka di kawasan Asia-Pasifik menunjukkan pembukaan beragam pada hari Kamis (28/07) menyusul keputusan Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk melawan inflasi, sebuah langkah yang secara luas diharapkan.
Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 28.025 sementara mitranya di Osaka berada di 28.000. Itu dibandingkan dengan penutupan terakhir Nikkei 225 di 27.715,75.
Di Australia, SPI berjangka berada di 6.775, lebih rendah dari penutupan terakhir S&P/ASX 200 di 6.823,2.
Kenaikan suku bunga membawa Fed fund rate ke level tertinggi sejak Desember 2018.
Panduan Ketua Fed Jerome Powell tentang langkah bank sentral selanjutnya mendorong saham AS semalam.
Ketika sikap kebijakan moneter semakin ketat, kemungkinan akan menjadi tepat untuk memperlambat laju kenaikan sementara kami menilai bagaimana penyesuaian kebijakan kumulatif kami mempengaruhi ekonomi dan inflasi, demikan pernyataan Jerome Powell.
Ekspektasi untuk kenaikan 50 basis poin pada bulan September berada di 65% pada Kamis pagi di Asia, menurut Alat FedWatch CME Group. The Fed mengatakan sangat berkomitmen untuk mengurangi inflasi.
Powell juga mengatakan dia tidak berpikir AS saat ini dalam resesi.
Dow Jones Industrial Average naik 436,05 poin, atau sekitar 1,4%, menjadi 32.197,59. S&P 500 naik 2,62% menjadi ditutup pada 4.023,61.
Dan Nasdaq Composite naik 4,06% menjadi 12,032.42 sehari setelah hasil kuartalan dari Alphabet dan Microsoft.
Di Asia, data penjualan ritel Australia akan dirilis Kamis.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa penjualan ritel untuk bulan Juni tumbuh 0,5%, dibandingkan dengan 0,9% pada bulan Mei.
Hari ini, pasar Thailand tutup untuk hari liburan.
Samsung akan melaporkan pendapatan kuartal kedua setelah panduan pendapatan “lebih baik dari yang ditakuti” awal bulan ini menyebabkan reli saham penghasil chip.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 106,452, turun tajam setelah kenaikan suku bunga Fed.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning