(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa Jumat 19 Agustus 2022 posisi euro dalam pair EURUSD bergerak bearish di terendah sebulan lebih.
Secara teknikal posisi pair mendekati support kuat hariannya setelah retreat cukup kuat sesi sebelumnya oleh kekuatan dolar AS.
Pair tertekan kembali karena investor menyeimbangkan jalur pengetatan kebijakan ECB terhadap prospek ekonomi kawasan Euro.
ECB terlihat akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada bulan September, mengikuti langkah serupa pada bulan Juli untuk menjinakkan inflasi yang melonjak.
Tetapi prospek kawasan ini menjadi perhatian karena krisis energi yang dipicu oleh berkurangnya pasokan dari Rusia.
Harga listrik di Eropa kembali ke level rekor pada Agustus di tengah kekhawatiran bahwa ekonomi, khususnya Jerman, tidak dapat mengamankan cadangan untuk musim dingin.
Data terbaru menunjukkan ekonomi Kawasan Euro tumbuh 0,6% Q2-2002, di bawah perkiraan awal 0,7%.
Kemudian kepercayaan investor terhadap ekonomi Jerman turun ke level terendah sejak Oktober 2008 di bulan Agustus.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa menanjak setelah menguat 2 hari di posisi sebulan tertingginya.
Dolar bergerak lagi menuju tertinggi 20 tahun terangkat oleh pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan melemah, pair kini berada di posisi 1.0054 sedang meluncur ke support kuat di 1.0046.
Jika tembus lanjut turun ke posisi support lemahnya di 1.0006.
Namun jika menguat kembali akan mendaki ke posisi awal sesi di 1.0086 dan jika tembus lanjut ke 1.0120 sebelum lanjut ke resisten kuat di 1.0160.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



