(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa Selasa 23 Agustus 2022 posisi euro dalam pair EURUSD semakin terpuruk ke kisaran terendah dalam 20 tahun.
Secara teknikal posisi pair berusaha rebound di tengah konsolidasi dolar AS di kisaran tertinggi 2 dekade, setelah bearish selama 4 sesi berturut.
Namun pair masih tertekan karena kekhawatiran resesi di Eropa muncul kembali dengan krisis energi yang semakin dalam.
Harga gas alam mendekati €300 per megawatt-jam setelah Gazprom akan menutup pipa gas alam Nord Stream ke Jerman selama tiga hari pemeliharaan pada akhir Agustus.
Selain itu, data flash PMI S&P Global Agustus menunjukkan aktivitas bisnis di seluruh kawasan Euro berkontraksi untuk bulan kedua berturut-turut.
Jerman mencatat penurunan output paling tajam sejak Juni 2020 dan aktivitas di Prancis menurun untuk pertama kalinya dalam satu setengah tahun.
Investor sekarang menunggu laporan pertemuan kebijakan moneter ECB pada hari Kamis setelah pada bulan Juli menaikkan suku bunga sebesar 50 bps.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa merangkak naik setelah menguat 4 hari di sesi global sebelumnya.
Naik ke posisi 5 minggu lebih tertingginya sebagai safe haven di tengah investor yang khawatir berlanjutnya kenaikan suku bunga global akan melemahkan ekonomi dunia.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan melemah, pair kini berada di posisi 0.9932 sedang mendaki ke pembukaan sesi Asia di 0.9943.
Jika tembus akan mendaki ke pivot di 0.0097 hingga ke resisten kuat di 1.0020.
Namun jika melemah kembali akan lanjut turun ke posisi 0.9900 sebelum kemudian meluncur ke support kuatnya di 0.9890.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



