Dolar AS Bergerak Naik Merespon Data NFP AS

654

(Vibiznews – Forex) Dolar AS menguat terhadap mata uang utama pada hari Jumat setelah data AS menunjukkan pengusaha mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan September, menunjukkan Federal Reserve kemungkinan akan tetap pada kebijakan pengetatan agresif untuk saat ini.

Dolar memangkas kerugian terhadap yen Jepang dan terakhir datar, sementara euro memperpanjang kerugian terhadap dolar dan terakhir turun 0,4% pada $0,9746. Yen tetap mendekati level terendah 24 tahun di 145,90 yang dicapai bulan lalu, yang telah mendorong intervensi oleh otoritas Jepang untuk menopang mata uang yang rapuh.

Nonfarm payrolls meningkat 263.000 pekerjaan bulan lalu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat. Data untuk Agustus tidak direvisi untuk menunjukkan 315.000 pekerjaan ditambahkan seperti yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 250.000 kenaikan pekerjaan, dengan perkiraan mulai dari serendah 127.000 hingga setinggi 375.000.

Semalam, sejumlah pejabat Fed memperkuat pandangan bahwa bank sentral belum selesai menaikkan suku bunga karena berupaya menjinakkan inflasi, dan suku bunga diperkirakan akan naik lebih jauh.

Data inflasi A.S., yang akan dirilis minggu depan, akan diawasi dengan ketat juga dan dapat terbukti berpengaruh dalam menetapkan ekspektasi investor untuk The Fed, menurut ahli strategi.

Bank sentral AS, dalam upaya untuk menjinakkan inflasi, telah menaikkan suku bunga kebijakannya dari mendekati nol pada awal tahun ini ke kisaran saat ini 3,00% hingga 3,25%, dan bulan lalu mengisyaratkan peningkatan yang lebih besar sedang dalam perjalanan ini. tahun.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang terakhir naik 0,3%. Indeks naik sekitar 18% untuk tahun ini sejauh ini.

Sterling turun 0,4% pada $ 1,1114, setelah jatuh 1,4% semalam. Itu melonjak awal pekan ini, setelah pemerintah Inggris membalikkan pemotongan yang direncanakan ke tingkat pajak penghasilan tertinggi.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, dolar AS akan bergerak naik merespon data Non Farm Payrolls yang naik melebihi perkiraan yang dapat memicu The Fed akan melakukan lagi kenaikan suku bunga yang agresif.